Indonesia-Austria Terus Pererat Kerja Sama Pengembangan BLK
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor saat menemui Stefan Duess selaku Managing Director and Co-Owner eee (triple e) International Projects GMBH; dan Wolfgang Schaffer sebagai General Manager Co-Owner eee (triple e) International Projects GMBH; di Kantor EEE International Projects GMBH, Graz, Austria, Sabtu (25/11/20232).
GRAZ, SP – Kementerian Ketenagakerjaan bersama Pemerintah Austria terus mempererat kerja sama mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) guna meningkatkan kualitas SDM yang kompeten sekaligus bentuk implementasi lompatan ketiga dari kebijakan sembilan lompatan besar Kemnaker yakni transformasi BLK.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor saat menemui Stefan Duess selaku Managing Director and Co-Owner eee (triple e) International Projects GMBH; dan Wolfgang Schaffer sebagai General Manager Co-Owner eee (triple e) International Projects GMBH; di Kantor EEE International Projects GMBH, Graz, Austria, Sabtu (25/11/20232).
Baca Juga: Sekjen Kemnaker Harap di WS Asia Indonesia Mampu Ukir Prestasi
“Selain me-review dan progress report hasil kerja sama pengembangan BLK Maritim di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, kami tadi juga membicarakan rencana kerja sama ke depan, ” kata Afriansyah.
Mewakili pemerintah Indonesia, Afriansyah Noor mengatakan Kemnaker memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah Austria atas komitmennya membiayai kegiatan pengembangan BLK Maritim di BBPVP Medan dan pengembangan BPVP Banyuwangi.
“Saya percaya, dukungan Bapak Stefan Duess beserta jajarannya, pelaksanaan kegiatan pengembangan BPVP Banyuwangi dapat lebih sukses jika dibandingkan kegiatan-kegiatan serupa yang terdahulu, ” ujarnya.
Baca Juga: Kemnaker Apresiasi Gubernur yang Telah Tetapkan UMP 2024
Afriansyah Noor menyebut ada dua kejuruan dan program pelatihan yang akan dikembangkan dalam program peningkatan pelatihan kejuruan melalui pinjaman hibah luar negeri (PHLN) Austria di BPVP Banyuwangi.
Pertama, kejuruan pariwisata dan teknis las dengan komponen utama. Yakni konstruksi gedung, pengadaan peralatan pelatihan, pengembangan program dan modul pelatihan, serta pelatihan instruktur dan manajemen,” katanya.
Afriansyah mengatakan BPVP Banyuwangi ke depan akan memiliki peningkatan kapasitas latih di kejuruan pariwisata dan kejuruan teknis las yang berkualifikasi Eropa.
“Kami berharap BPVP Banyuwangi menjadi center of excellence untuk pengembangan kejuruan pariwisata dan teknik las, sehingga dapat memberikan kontribusi penting bagi masyarakat sekitar BPVP Banyuwangi khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya,” ujarnya. [TVP]