Friday 4th October 2024
Bahlil: Rp 50 Triliun Investasi Asing Sudah Masuk IKN
By Sipri

Bahlil: Rp 50 Triliun Investasi Asing Sudah Masuk IKN

Menteri Invetasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia usai menghadiri simposium berama ratusan BEM se-Pulau Jawa di Jakarta, Sabtu (23/12/2023). ANTARA/M. Mardiansyah Al Afghani

JAKARTA, SP – Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menepis pernyataan Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. dalam debat Pilpres 2024 kedua yang menyebut bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) minim investasi.

Menteri Bahlil menegaskan bahwa pernyataan tersebut keliru karena pada kenyataannya sudah banyak perusahaan yang berinvestasi di IKN, termasuk perusahaan dari luar negeri yang nilainya investasinya mencapai Rp 50 triliun.

Baca Juga: KemenKopUKM: Pembangunan IKN Perlu Gunakan Pendekatan Pemberdayaan UMKM

“Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal investasi dan sudah masuk sekitar kurang lebih Rp50 triliun,” kata Bahlil saat menghadiri simposium bersama perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pulau Jawa di Jakarta, Sabtu (23/12/2023).

Bahlil menjabarkan bahwa investasi asing tersebut umumnya berasal dari perusahaan-perusahaan di Asia dan Eropa yang bergerak di sektor jasa, seperti perhotelan, mal, sarana pendidikan, dan rumah sakit.

Baca Juga: Maksimalkan Distribusi Lalu Lintas Libur Natal dan Tahun Baru, Jasa Marga Berlakukan Potongan Tarif

Meski demikian, kata dia, investasi asing tersebut baru akan masuk pada kluster kedua setelah semua infrastruktur penunjang sudah selesai. “Itu infrastrukturnya harus diselesaikan dahulu. Jadi, kluster pertama kebijakan kami adalah memprioritaskan investasi dalam negeri, mereka (investasi asing) masuk di kluster kedua,” katanya.

Selain investasi dari negara luar, IKN juga dikatakannya diminati oleh investor dari dalam negeri. Tercatat beberapa perusahaan besar seperti Mayapada dan Agung Sedayu Grup telah menanamkan investasinya di Ibu Kota Nusantara.

“Memang benar ada Agung Sedayu Grup, Mayapada. Agung Sedayu bahkan sudah 40—50 persen (progres pembangunan, red.) hotel bintang lima. Kemudian ada juga rumah sakit dan sport center,” ujarnya.

Baca Juga: Kementerian PUPR Manfaatkan AI Dalam Pembangunan Infrastruktur

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menjelaskan skema pembiayaan pembangunan IKN berasal dari APBN dengan total nilai investasi Rp400 triliun—Rp560 triliun, tergantung pada seberapa besar kenaikan inflasinya.

“Nah, dari total itu 20 persen dibiayai APBN, dan itu dilakukan bukan 1 tahun 2 tahun, melainkan 15 sampai 20 tahun sisanya itu investasi,” ujar dia. [ant/eh]

 

  • No Comments
  • December 23, 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *