Apindo Soroti Kompetensi Utama Tenaga Kerja
JAKARTA, SP – Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Darwoto mengungkapkan, ada tiga kompetensi penting yang harus dikuasai oleh calon tenaga kerja yakni, skill, knowledge, dan attitude. Menurutnya, tiga kompetensi ini menjadi penentu dalam penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan dunia usaha di Indonesia, khususnya dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Dalam mencari kerja yang dibutuhkan itu kan ada tiga. Skill, knowledge, dan attitude. Setiap tahun, ada jutaan lulusan dari bidang pendidikan yang harus diserap menjadi tenaga kerja,” kata Darwoto dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Strategi Perluas Lapangan Kerja’, Senin (5/2/2024).
Baca Juga: Sekjen Kemnaker : Berbagai Isu Mencuat di Rakornas Program Ketenagakerjaan
Menurut Darwoto, pasar tenaga kerja kini terbuka luas, tak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Untuk itu, pemerintah harus fokus menyiapkan calon tenaga kerja dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
“Pasar tenaga kerja di luar negeri juga terbuka luas. Kalau kita siapkan angkatan kerja yang baik, ketika mereka sudah bekerja di sana, mereka akan kembali ke Indonesia dengan upgrade skill,” ujarnya.
Selain ketiga hal tersebut, Darwoto juga menekankan pentingnya informasi yang mencakup lapangan pekerjaan. Pemerintah juga harus melakukan maintenance agar memudahkan calon tenaga kerja dalam mencari informasi. “Yang paling penting sekarang, sistemnya harus bener-bener di-maintenance agar informasi itu mudah didapatkan,” ujarnya.
Baca Juga: Kemnaker Tingkatkan Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi Hadapi Tantangan Pasar Kerja
Dalam mewujudkan SDM yang unggul, lanjut Darwoto, Apindo kini juga telah bekerja sama dengan pemerintah untuk menjalin kolaborasi antara pemerintah dengan para pengusaha. Tujuannya untuk menyiapkan lulusan-lulusan yang link and match dengan dunia kerja. “Kita siapkan, kurikulum pendidikan yang memang link and match dengan apa yang diinginkan para pengusaha,” jelasnya.
Darwoto menambahkan, Apindo bekerja sama dengan pemerintah telah membidani lahirnya sekolah-sekolah vokasi di kawasan industri. Bahkan para pengusaha juga turut dilibatkan dalam proses mengajar lewat program ‘Gerakan Pengusaha Mengajar’.
Baca Juga: Aktif Sebagai Birokrat dan Akademisi, Sekjen Kemnaker Raih Penghargaan The Indonesian Next Leader
Lewat gerakan tersebut, lanjut Darwoto, pengusaha-pengusaha akan melakukan pengajaran mengenai bisnis, softskill hingga prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di lembaga-lembaga pendidikan.
“Di usia ke-72 tahun Apindo, kita mengadakan program Gerakan Pengusaha Mengajar. Program ini, pengusaha akan datang ke sekolah-sekolah, baik SMA, SMK, perguruan tinggi, politeknik yang ada di wilayah masing-masing untuk berbicara mengenai bisnis, softskill, hubungan industrial, mengenai K3,” ujarnya.
“Gerakan pengusaha mengajar ini menjadi bukti nyata, bahwa Apindo sangat concern terhadap penyiapan SDM ini,” tambah Darwoto. [eh]