Rusak Akibat Banjir, Menteri Basuki : Jembatan Kiambang A – Sumbar Akan Segera Diganti
Jembatan Kiambang A – Sumbar yang rusak akibat banjir
JAKARTA, SP – Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Barat, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau penanganan Jembatan Kiambang A yang rusak akibat bencana banjir di Kabupaten Padang Pariaman pada September 2023 lalu. Jembatan Kiambang yang berada di jalan nasional – lintas tengah Sumatera, tepatnya pada ruas Sicincin-Lubuk Alung berada pada jalur vital Padang-Pekanbaru. Penggantian jembatan baru akan segera dimulai.
Baca Juga: Menteri Basuki Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor Bagian dari JORR-2
Menteri Basuki mengatakan perbaikan Jembatan Kiambang A perlu segera dilakukan dengan konstruksi yang lebih baik guna mendukung konektivitas antar wilayah di Provinsi Sumatera Barat. Dengan konektivitas yang baik, diharapkan aliran barang, jasa, dan manusia bisa lebih lancar dan efisien sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas perekonomian.
“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Menteri Basuki.
Jembatan Kiambang A merupakan jembatan lama yang dibangun pada tahun 1975 atau berumur 49 tahun. Jembatan ini memiliki panjang 48 meter dan lebar lalu lintas 7 meter dengan konstruksi jembatan berupa balok T dan pondasi pasangan batu.
Baca Juga: Tinjau Terowongan Cisumdawu, Menteri Basuki: Tidak Ada Kerusakan Akibat Gempa Sumedang
Jembatan Kiambang A lama mengalami scoring pada pilar tengah P2 akibat diterjang arus banjir pada tanggal 20 September 2023 lalu, sehingga pilar jembatan miring dan terjadi penurunan pada lantai jembatan.
Kepala BPJN Sumatera Barat Thabrani mengatakan penanganan sementara telah dilakukan BPJN Sumatera Barat sejak menerima informasi kerusakan dan langsung melakukan pengalihan lalu lintas ke Jembatan Kiambang B (baru), pembersihan hanyutan kayu (debris) dan pemasangan rambu-rambu peringatan.
“Penanganan Jembatan Kiambang A secara permanen akan segera dilaksanakan mengingat lokasi jembatan berada di ruas yang padat lalu lintas, untuk penanganan permanen, DED sudah tersedia,” kata Thabrani.
Baca Juga: Menteri Basuki: Tata Kelola Air yang Baik Menjadi Dasar Pengembangan Kota Berkelanjutan
Selain Jembatan Kiambang A, penanganan dampak bencana banjir di Sumatera Barat juga dilakukan Kementerian PUPR dengan memperbaiki ruas-ruas jalan yang mengalami longsor, yakni Batas Payakumbuh-Batas Riau, tepatnya di STA 150+150-STA 167+000. Secara keseluruhan, terdapat 48 titik longsor yang sudah tertangani dengan kondisi lalu lintas lancar. Selanjutnya ruas Batas Sawah Lunto terdapat 12 titik longsor dan sudah tertangani untuk fungsional, serta 1 titik badan jalan amblas masih dalam progres penanganan.
Turut mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Triono Junoasmono.[eh]